SEKOLAH PENDERITAAN
Penderitaan adalah suatu peristiwa, suatu ketika, suatu masa, suatu kejadian yang paling tidak diharapkan dan diinginkan apalagi dialami oleh setiap orang. Tidak seorang pun di dunia ini ingin mengalami penderitaan dalam hidupnya. Penderitaan bukan hanya aib, tetapi juga trauma dalam hidup seseorang. Tidak mengherankan orang akan selalu berusaha menghindari segala penderitaan dalam hidupnya. Dengan berbagai cara orang akan berusaha supaya tidak mengalami penderitaan. Benarkah penderitaan harus dihindari ? Benarkah penderitaan adalah trauma ? Apakah penderitaan tidak punya
makna dalam hidup orang?
Satu-satunya sekolah, universitas, mata kuliah yang tidak ada dalam dunia ini adalah sekolah penderitaan, universitas penderitaan atau mata kuliah penderitaan. Semua disiplin ilmu ada dalam dunia ini mulai dari
ilmu fisika sampai ilmu fauna, dari industri sampai biologi, psikologi sampai olaraga dsb. Di University of Liverpool Inggris saja ada fakultas sepak bola yang khusus mengajarkan seluk beluk bisnis sepak bola. Di Israel ada Universitas yang khusus mengajarkan fakultas sirkulasi air menjadi air kembali dalam pasir. Jadi hampir tidak ada satupun bidang ilmu di dunia ini yang tidak diajarkan di Universitas. Satu-satunya yang belum pernah saya temukan adalah mata kuliah penderitaan atau universitas penderitaan. (please tell me if you know ).
Sekolah penderitaan, bagaimana mengatasi penderitaan,bagaimana menahan rasa sakit yang diakibatkan oleh penderitaan, bagaimana menyembuhkan luka akibat penderitaan, bagaimana menghibur orang yang menderita, hanya bisa dipelajari dan dilakukan oleh orang yang pernah mengalami dan melalui penderitaan. Hanya orang yang bersedia menerima penderitaan saja yang memiliki pengetahuan tentang seluk beluk penderitaan. Mereka bisa menghibur orang yang sedang mengalami penderitaan, mereka bisa menjelaskan apa itu rasa sakit akibat penderitaan, mereka bisa memberikan solusi dan kesaksian mereka bagaimana berjalan bersama penderitaan, merasakan penderitaan itu dan
melewatinya.
Saya berasal dari latar belakang Kristiani dan saya akan mengutip beberapa contoh dalam Kitab Suci orang Kristen tentang orang-orang yang bersedia menerima penderitaan dalam hidupnya dan hal itu menjadikan mereka orang-orang yang kuat (taft dan strong). Musa harus menderita 40 tahun lamanya menjadi gembala binatang, sebelum menjadi pemimpin tertinggi bangsa Israel; Yusuf harus mengabdi 13 tahun lamanya di penjara Mesir sebelum menjadi orang nomor 2 di Mesir di bawah Firaun, dan Nomor 1 dalam urusan logistik bangsa Mesir; Yesus Kristus harus menjalani masa 3 ½ tahun didunia ini dibawah teror orang Yahudi dan akhirnya mati digantung supaya ia dimuliakan oleh Bapa di surga. Hasilnya adalah setengah dari penduduk yang ada di bumi ini percaya bahwa Ia bangkit dari kematian, 2/3 dari penduduk di bumi ini pernah mendengar namanya.
Seekor ulat kepompong harus berjuang keras untuk keluar dari serabut yang membungkus seluruh tubuhya sebelum dapat menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Dia harus melewati sebuah proses dimana kulitnya harus terkelupas karena gesekan-gesekan dan menjadi lecet. Tapi sesudah proses itu, seekor ulat
yang tadinya kelihatan menyeramkan dengan warna dan bentuk yang tubuh yang menakutkan, menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Bagaimana jika ulat itu memilih untuk tetap diam dan tidak mau melewati proses tadi. Kita semua tahu jawabannya, ia tidak akan pernah menjadi kupu-kupu yang manis bahkan akhirnya dia akan mati secara tragis karena kehabisan makanan dan menjadi kering.
Marilah kita belajar menerima semua penderitaan dalam hidup
kita sebagai sekolah untuk menjadikan kita pribadi yang taft, strong, tahan
uji. Bukan orang yang cengeng, self pity, weak dsb. (Koq bahasanya campur aduk
begitu ? – biar keren dikit ada bahasa Inggrisnya :-) Selamat belajar dan menjalani sekolah penderitaan. God Bless You.
No comments:
Post a Comment